INFO BISNIS - Turut jaga kelestarian alam, itu arah penting pekerjaan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) mengadakan acara Kartini Perduli Bumi, Jumat, 21 April 2017. Pekerjaan kerja sama Palyja, sebagai operator penyediaan serta service air bersih untuk daerah barat DKI Jakarta, dengan Lions Klub Jakarta Monas Kalingga danKomunitas Penggemar Ciliwung (KPC) Gema Bersuci di Pejaten Timur Jakarta Selatan ini menggalakkan beberapa anak serta wanita untuk makin cinta lingkungan.
Corporate Communications and Social Responsibilities Division Head Palyja Meyritha Maryanie menjelaskan acara ini adalah peringatan Hari Bumi tiap tanggal 22 April serta perayaan atas kelahiran RA Kartini pada 21 April. Fakta dipilihnya area rimba mini punya H. Royani di pinggir Kali Ciliwung ialah lokasi ini dipandang paling pas mengejawantahkan bumi yang masih asri serta fresh, yaitu banyak pohon-pohon serta air bersih.
“Tempat ini kami pilih sebab representasi atau show kasus alami. Lihat saja situasinya, seolah kita sedang tidak ada di Jakarta,” kata Meyritha.
Tempat ini ialah tempat yang paling hijau dibanding dengan Green Community (PGC) yang menyebar di enam tempat lain, yakni di Kelapa Dua RW 03 serta Kebon Jeruk RW 01, Jakarta Barat, Karet Tengsin RW 05, Jakarta Pusat. Ada pula di Cilandak RW 01, Jakarta Selatan, di Karet Tengsin RW 07, Jakarta Pusat, di Gandaria Utara RW 11, Jakarta Selatan, serta di Kedoya Utara RW 02, Jakarta Barat.
Ada dua perlombaan penting dalam peringatan dua hari penting itu, yaitu lomba memungut sampah serta lomba berbusana wilayah atau kenakan pakaian berbahan daur lagi. Beberapa peserta lomba ialah beberapa anak serta beberapa ibu. Komune Ibu-ibu Penggemar Ciliwung Gema Bersuci di Pejaten Timur ikut. Diluar itu, ada tindakan menanam 150 pohon serta melepas 1.000 bibit ikan ke sungai.
Komune Ibu-ibu Penggemar Ciliwung Gema Bersuci diikutsertakan sebab Meyritha meyakini, dengan memberi kesadaran jaga lingkungan pada wanita, satu generasi akan turut teredukasi. Karena, wanita mempunyai sensitivitas untuk mengajarkan keluarga serta anak-anaknya perduli jaga alam di Bumi. Beberapa ibu diajari mengurus bank sampah, kurangi sampah rumah tangga (reduce domestic waste), serta membuat kerajinan dari beberapa barang sisa gunakan.
Beberapa anak yang sudah teredukasi oleh Palyja disebutkan Teman dekat Air Cilik. Biasanya mereka telah ada di atas kelas 4 Sekolah Fundamen. Saat siswa-siswa bertandang ke tempat pemrosesan air bersih di Palyja, mereka akan dikasih pandangan serta pengetahuan mengenai proses filterisasi air bersih sampai ke step distribusi ke permukiman masyarakat di Jakarta.
Beberapa siswa diingatkan jika tidak semua air bersih dari Palyja bisa diminum langsung sebab, semenjak jaman kolonial, ada 5.400 pipa atau ledeng yang sekarang mungkin telah terserang korosif.
“Ada beberapa pipa alami korosif hingga air di Palyja harus dibuat terlebih dulu,” tutur Meyritha.
Dengan rumitnya pemrosesan air bersih, beberapa anak diajari untuk mengirit air. Contoh yang paling simpel di dalam rumah ialah manfaatkan air waktu sikat gigi. Saat sedang menyikat gigi, jangan dibiarkan air keran menyala. Untuk berkumur, sediakanlah air di gelas atau cangkir. Begitupun di rumah tangga, semestinya ayah atau ibu mempersiapkan instalasi penampungan air tersisa pencucian piring atau baju agar dipakai kembali untuk menyiram tanaman atau bersihkan kendaraan.
Lions Klub Jakarta Monas Kalingga concern pada usaha selamatkan lingkungan seperti program Environment Week of Service oleh Lions Klub International di dunia. Untuk mengirit air serta kurangi jumlahnya sampah, Lions memperingatkan masyarakat supaya bawa wadah air minum atau tumbler sendiri saat melancong. Langkah ini mengirit ongkos.(*)
"