, Jakarta - Penandatanganan kontrak pembangunan tiga bendungan yang tidak berhasil dilelang tahun kemarin, yaitu Tiga Dihaji di Sumatra Selatan, Bener di Jawa Tengah, serta Sidan di Bali, tengah menanti pelajari dari Tubuh Rencana Pembangunan Nasional (Bappenas ).
Kepala Pusat Bendungan Kementerian Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat (PUPR) Ni Made Sumiarsih menjelaskan proses lelang ke-3 bendungan itu telah selesai. Tetapi, masih dibutuhkan pelajari dari Bappenas berkaitan dengan keluaran project sebelum penandatanganan kontrak dikerjakan.
Simak juga: Project Bendungan Tiga Dihaji Jadi Rebutan 5 BUMN
Kontrak menanti pelajari output dari Bappenas, kata Sumiarsih waktu dihubungi pada Senin, 9 Juli 2018.
Sumiarsih menyampaikan juara lelang pembangunan Bendungan Sidan serta Bener sekarang sudah didapati, tapi proses penentuan juara masih menanti proses seterusnya dari pelajari Bappenas.
Service Penyediaan Dengan Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR mengatakan PT Brantas Abipraya Divisi 2, PT Pembangunan Perumahan Tbk., serta PT Waskita Karya Tbk. jadi juara empat paket project pembangunan Bendungan Bener serta direncanakan usai pada 2021.
Brantas Abipraya jadi juara pembangunan Bendungan Bener paket I serta paket IV dengan nilai harga prediksi sendiri (HPS) semasing Rp 606,77 miliar serta Rp 1,40 triliun.
Simak juga: Tahun Ini, Bali Kebut Pembangunan Dua Bendungan Baru
Selain itu untuk paket II, Waskita Karya yang memenangi pembangunan bendungan Bener, sedang paket III dimenangi oleh Pembangunan Perumahan dengan nilai HPS paket II Rp 632 miliar serta paket III sejumlah Rp 1,17 triliun.
Juara lelang Bendungan Sidan ialah Brantas Abipraya Divisi 2 dengan nilai HPS Rp 809,43 miliar.
Pada lelang Bendungan Tiga Dihaji ada empat paket pembangunan dengan nilai HPS paket I sampai Rp 1,14 triliun, paket II sebesar Rp 1,38 triliun, paket III sejumlah Rp 647,48 miliar serta paket IV sekitar Rp 696,4 miliar. Tetapi, juara lelang untuk bendungan ini belum didapati.
BISNIS
"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar